Minggu, 29 Juli 2012

Sisakan Waktu Sikit Saja untuk Menuntut Ilmu Agama...


Bismillah..
     Kesibukan kita sehari-hari terkadang membuat kita berkata, “ Kan saya sibuk, saya gak sempet nuntut ilmu agama”, dan anehnya kadang-kadang kita yang berkata gak sempet nuntut ilmu agama masih saja sempet untuk bermain tenis, badminton, game, layang-layang, burung merpati, dan segala permainan lainnya, dan yang lebih anehnya lagi kadang-kadang kita yang mengaku waktu kita sempit namun masih saja kita sempat untuk ghibah, cerita-cerita gak penting, membaca novel yang gak bermakna, menonton film-film pembodohan diri, dan sebagainya.

     Kawanku, sungguh Allah telah memberikan waktu kepada kita 24 jam per hari, dan 1/3 waktu kita gunakan untuk istriahat, 1/3 untuk bekerja dan lantas 1/3 lagi yang terkadang kita gunakan untuk melakukan perbuatan sia-sia. Sepertiga waktu yang sisa atau yang delapan jam kadang-kadang kita isi hanya dengan hang out berjam-jam, lalu dengan melihat-lihat jalan di depan warung selama berjam-jam, dan anehnya ketika ada yang menyeru untuk beribadah kepada Allah termasuk menuntut ilmu agama munculah perkataan, “ Maaf saya gak ada waktu untuk menuntut ilmu...” , padahal waktu yang tersedia adalah 8 jam. Memang kadang-kadang 8 jam itu terbuang 2 sampai 3 jam karena perjalanan pulang ke rumah, lalu bagaimana dengan yang sisa 5 jam ? Apa yang kita gunakan selama 5 jam tersebut? Okelah bila kita berkata, “ 1 jam untuk mandi, makan, minum sambil bercengkrama dengan sanak saudara atau teman-teman, lalu 4 jam sisanya untuk apa ? Okelah bila kita berkata 1 jam untuk browsing internet, 1 jam untuk facebookan, dan 1 jam untuk mengerjakan tugas ( bila ada), dan yang tersisa tinggal 1 jam. Kadang-kadang yang satu jam ini telinga dan hati kita terpengaruhi oleh bisikan setan lakantullaah, sehingga kita lupa dan lalai akan menuntut ilmu agama hingga kita malah mengerjakan aktivitas lain yang sia-sia padahal seharusnya waktu yang tersisa yang sangat minim adalah untuk menuntut ilmu agama karena ilmu agama merupakan nur atau cahaya yang dapat membedakan antara yang benar dan juga yang salah, yang dapat menuntun kita untuk beramal shalih dan karena beramal shalih atas dasar ilmu maka amal tersebut diterima, namun sebaliknya amal sebanyak apa pun tapi tanpa dasar ilmu maka tertolaklah amal tersebut, dan jua ilmu bisa mengantarkan kita untuk mengenal Allah sehingga diri kita merasa diawasi oleh Allah setiap saatnya, sehingga diri kita merasakan kepada siapa seharusnya kita tujukan aktivitas hidup ini yang pada akhirnya insyaAllah berbuah kepada amal shalih yang dilakukan setiap harinya. Dan seorang yang berilmu agama lebih utama daripada ahli ibadah, karena seorang ahli ilmu bisa mencetak banyak ahli ibadah, mencetak banyak mujahidin, mencetak banyak shalihin dan juga mencetak banyak ahli ilmu lainnya, namun ahli ibadah, ya ahli ibadah hanya bersifat “ shalih sendiri”. Seorang yang berilmu agama lebih jauh bermanfaat bagi banyak orang, banyak orang mencari dan membutuhkan seorang yang berilmu agama untuk menanyakan mengenai masalah-masalah agama dan seorang yang berilmu agama maka dia memperoleh kesempatan untuk memperoleh pahala yang mengalir setiap saatnya karena berdasarkan hadits riwayat muslim bahwa barangsiapa yang menyeru kepada kebajikan maka dia memperoleh pahala yang sama dengan orang yang mengamalkannya, lalu bagaimana bila seorang yang berilmu agama berdakwah kepada sepuluh orang lalu mereka menjadi orang yang shalih dan berilmu, tentu insyaAllah pahalanya akan semakin besar...
     Kawanku, waktu satu jam untuk menuntut ilmu agama per hari memang waktu yang amat minim, namun hendaknya kita menjadi orang yang produktif yang memanfaatkan yang minim untuk menghasilkan yang maksimal. Semisal dalam waktu satu jam kita bisa membaca sepuluh halaman, bila kita istiqamah melakukannya setiap hari maka insyaAllah dalam sebulan kita bisa membaca 300 halaman sebuah kitab ulama, atau setara dengan membaca ½ kitab ulama yang biasanya insyaAllah suatu kitab tebalnya mencapai 600 halaman, atau telah membaca ¾ kitab ulama untuk kitab yang tebalnya 400-an halaman. Bila kita terus istiqamah melakukan hal ini, maka insyaAllah dalam waktu setengah tahun kita sudah membaca atau insyaAllah menguasai “ 3 KITAB ULAMA”, dan bila setahun kita telah menguasai “ 6 KITAB ULAMA”, dan begitu seterusnya, dan insyaAllah kita bertambah pintar dalam ilmu agama dan juga akan semakin banyak beramal, tinggal kita berdoa supaya ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat buat kita dan saudara sesama muslim. Atau bagi yang lebih suka untuk mendengarkan rekaman kajian baik di radio mau pun mp3 kajian, silakan saja, seandainya kita mendengarkan kajian selama satu jam/ hari dengan tema dan judul yang berbeda-beda, maka insyaAllah dalam waktu 30 hari kita sudah bisa menguasai 30 materi ilmu agama.
     Sungguh mencicil lebih baik daripada menumpuk, sungguh mengerjakan segera lebih baik daripada menunda...
     Wallaahua’lam bis shawab.......


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” 
( Qs. Al-Mujadilah : 11 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar