Selasa, 31 Juli 2012

Only My Hope ( I Wanna Go to Brunei-Makkah-Madinah-Baitul Maqdis)


Bismillah...
            Setiap manusia dalam hidupnya tentu memiliki impian dan impian ini yang kadang-kadang membuat seseorang itu menjadi semangat, menjadi senang, menjadi merasa memiliki masa depan yang jelas, dan menjadi banyak berusaha untuk mewujudkan impian yang ia impi-impikan. Kita memang membutuhkan yang namanya impian atau cita-cita, teringat salah satu perkataan ulama yang saya dapat dari status facebook teman saya yang berbunyi : “ Burung terbang dengan sayapnya dan manusia terbang dengan cita-cotanya.” Manusia yang tidak memiliki cita-cita tentu ia tidak akan terbang, tidak akan berpindah dari suatu keadaan ke keadaan lainnya, ia akan mengalami yang namanya hari dengan hal-hal yang biasa-biasa saja, ia tidak akan mengalami yang namanya kenangan-kenangan indah akan mencoba suatu hal yang baru yang positif, ia tidak akan mengalami yang namanya kesulitan untuk mencapai hal yang positif, dan ia pun tidak akan mengalami yang namanya kepuasan hati karena ia tidak pernah melakukan atau mencoba tantangan yang baru.

            Di artikel di blog ini, saya mencoba menceritakan impian saya, keinginan saya, saya menulis ini insyaAllah bukan untuk riya, sum’ah, ujub dan sombong, namun hanya untuk berbagi cerita saja, bila ada yang bermanfaat silakanlah diambil namun bila ada kesalahan, saya mohon maaf dan saya mohon koreksiannya.  Langsung saja saya bercerita, keinginan saya yang pertama adalah saya bisa pergi dan tinggal di Brunei Darussalam. Sebenarnya keinginan ini sudah saya inginkan sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD, saya tertarik untuk tinggal di Brunei disebabkan guru SD saya menceritakan kepada saya mengenai  masalah gaji per-kapita yang mana Brunei memiliki gaji per-kapita yang tinggi pada waktu itu sebesar Rp108 juta, namun sekarang ( 2012 ) ini berdasarkan data yang saya cari Brunei menempati negara dengan pendapatan per-kapita tertinggi se-Asia iaitu sebesar US$ 54.000 atau dalam rupia kira-kira sebesar Rp530 juta rupiah, ini merupakan pendapatan perkapita yang sangat Wow Amboi... bila se-Tahun rata-rata mendapatkan pendapat sekitar Rp500 juta rupiah, tentu itu sebagiannya bisa dipakai untuk membangun sebuah masjid kecil serta madrasah informal untuk menuntut ilmu syar’i, sungguh saya ingin melakukan hal itu, semoga Allah mempermudah langkah saya. Saya insyaAllah akan berusaha ke Brunei, namun sebelum ke Brunei saya usahakan supaya saya menikah dulu dengan seorang gadis bermanhaj salaf, siapakah dia ? InsyaAllah saya beritahu setelah saya menikah atau pada saat saya memberikan kondangan kepada orang yang hendak saya undang. Saya insyaAllah akan ke Brunei dengan bermodalkan sarjana S1 dengan IPK semoga saja cumlaude, saya insyaAllah akan mencari beastudi S2 sampai S3 di Universitas-universitas di Brunei, insyaAllah di sana saya akan mengambil studi Biologi karena saya suka bidang ilmu ini,lumayan di Brunei beasiswanya besar, pertama dapat tempat tinggal, dapat uang buku, dapat tiket pulang pergi, dapat uang kaca mata ( kebetulan saya diberikan oleh Allah sakit mata minus), dapat uang saku B$ 500 atau sekitar 3,5 jutaan rupiah bila seDolar Brunei harganya Rp7 ribu-an, lalu dapat mamam sehari 3 kali, dan sebagainya... Di sana insyaAllah saya tak akan hanya kuliah, mungkin saya juga akan melamar menjadi guru “partime”, ya guru kecil-kecilan, tapi gajinya lumayan, yang saya cari-cari di internet gajinya bisa sampai 700 dolar Brunei, atau sekitar 4,9 – 5 juta per bulan, lumayan dari uang saku yang 3,5 juta ditambah 5 juta per bulan , ya lumayan sampai 8,5 juta per bulan, insyaAllah dan semoga begitu.. Udah tempat tinggal gratis, makan di kasih,ya mungkin duitnya insyaAllah akan ditabung, akan dibelikan untuk keperluan calon bayi atau bayi , untuk membantu mujahidin, untuk membeli kitab-kitab ulama, dsb. Lalu selepas saya lulus program studi S2 sampai S3, insyaAllah saya akan melamar kerja sebagai dosen di Brunei sana, entah Universiti swasta atau negeri, yang penting dosen, hitung-hitung ngajarin murid n mencari vulus untuk keperluan keluarga dan dakwah Islamiyyah. Yang saya pernah baca bahwa dosen di Brunei itu gajinya bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan ada yang bilanng “70 juta rupiah per bulan”.. Alhamdulillaah, insyaAllah bila uang itu jatuh ke tangan saya akan saya pergunakan untuk hal yang sebaik-baiknya sebagai wujud tanda syukur kepada Allah ... Nabi Sulaiman Alaihi Salam saja yang kaya tidak sombong, apalagi saya, yang belum dijamin surga, masa nge gunain duit untuk hal-hal yang dilarang Allah. Selain jadi dosen, insyaAllah saya akan mendakwahkan dakwah Salafiyyah di negeri Brunei kepada mahasiswa-mahasiswa saya, saya akan menjadi dosen yang “open-minded” yang insyaAllah akan selalu membalas pertanyaan mahasiswa/i yang penting-penting baik itu menyangkut pelajaran, menyangkut kehidupan beragama, sosial, oikonomi, dan sebagainya dan insyaAllah akan saya jawab dengan sebenar-benarnya jawaban, yang penting tidak melenceng dari syariat Islam. InsyaAllah saya akan membuat lembaga dakwah salafiyyah dengan bermodalkan ustaz-ustaz Salafi yang rela dan ikhlas membantu dakwah salafiyyah di Brunei, insyaAllah akan saya bayar dengan uang yang saya miliki atau dari donasi para mahasiswa/i yang rela menyumbangkan hartanya di jalan Allah. Selain jadi dosen, insyaAllah saya akan membuka bisnis di sana, ya ini impian saya, mungkin awal-awal insyaAllah saya akan membuka bisnis warteg dengan makanan seperti makanan Nusantara, seperti menjual nasi uduk,mie goreng, ikan goreng,ayam goreng, rendang, dsb, namun harganya tentu harga Brunei. Bila dalam sehari saya bisa untung insyaAllah 100 dolar Brunei, lumayan lah berarti sebulan sekitar 2500 dolar Brunei atau kalau ditranslasi ke Rupiah iaitu sekitar 2500 x 7000, brapa ya ? 17500000 , ya Alhamdulillaah 17 juta, insyaAllah sebagaian uang dari warteg ini untuk membantu dakwah salafiyyah di Brunei dengan lembaga dakwah salafiyyah yang saya buat,insyaAllah. Saya berharap bisnis warteg ini bisa berkembang terus dan terus hingga menghasilkan vulus yang banyak dan semoga saya diberikan keistiqamahan untuk memanfaatkan harta dengan sebaik-baiknya, supaya saya tidak melenceng dan tergiur kesenangan dunia.
            Mungkin saya tinggal di Brunei tidak terlalu lama, bila sudah punya duit ya minimal sepuluh sampai empat puluh miliar rupiah, saya akan pindah ke Kota Mekkah, tentu saya berhenti jadi dosen dan menyerahkan bisnis warteg saya yang kepada anak buah saya,insyaAllah. Mengapa saya pindah ke Mekkah ? Ya alasanya adalah karena pahala shalat di masjidil harom yang tinggi yaitu shalat di sana pahalanya 100 ribu kali lipat dibanding shalat di masjid lainnya kecuali masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa.Lalu alasan kedua adalah karena saya ingin menuntut ilmu agama dan banyak beribadah di sana, saya ingin sekali menjadi ahli ilmu dan ahli ibadah, saya ingin belajar sama Syaikh-Syaikh di sana, dan saya ingin terus mendekatkan diri kepada Allah. Tentu saya di sana tidak akan berhenti bekerja, kasihan nanti isteri dan anak-anak saya, ya insyaAllah di sana saya akan buka buisiness baru , tapi tanah di sana mahal, yang saya dapat dari data internet tanah di Mekkah itu satu meter persegi saya harganya 495 juta rupiah, ya bisa dibilang 500 juta rupiah, makanya saya butuh modal sampai 40 miliar untuk tinggal di sana, untuk beli rumah aja mungkin bisa abis 10 miliar sendiri, nah untuk bisnis juga mungkin segitu. Kira-kira saya akan bisnis apa yang di Mekkah ? Ya insyaAllah saya akan bisnis siomay onta,ya somay onta, ini memang agak unik, namun ini ingin saya coba, lalu insyaAllah saya ingin bisnis Baso Onta dan Kambing. Saya melihat potensi bisnis di Mekkah,ternyata begitu tinggi insyaAllah, bayangkan berapa jumlah jamaah haji yang berdatangan per tahun, lalu berapakah jumlah jamaah umorh yang berdatangan per hari ? Bila warung makanan atau restoran yang saya buat laris 500 porsi per hari dengan keuntungan satu riyal per porsi, ya insyaAllah dalam sehari dapet 500 riyal dan sebulan berarti kira-kira dapet 500 x 30 = 15000 riyal atau bila ditranslasi ke rupiah berarti 15000 x 2500 – 37,5 juta rupiah, lumayan...insyaAllah uang ini akan saya pakai sebenar-benarnya. Lalu di Mekkah pun insyaAllah saya bisa berhaji setiap tahun, yang mana pahala haji mabrur adalah surga, lalu orang yang berhaji tanpa berbuat rafats maka akan diampuni dosa-dosanya sehingga suci bagaikan bayi yang lahir dari ibunya, dsb. Dan di Mekkah pun saya bisa umroh setiap hari... insyaAllah...
            Lalu setelah ke Mekkah, mungkin saya akan berhijrah ke Madinah, saya di sini mungkin tidak akan lama-lama, saya akan menyekolahkan anak-anak lelaki saya di Madinah dan akan menikahkan anak-anak perempuan saya di Madinah dengan anak-anak lelaki dari ulama-ulama salafi di Madinah, insyaAllah. Dan setelah semua itu terjadi, mungkin saya akan berpindah lagi ke Mekkah. Saya insyaAllah akan menjadi ahli ilmu dan ahli ibadah di Mekkah, pagi hingga siang menyibukkan diri di pekerjaan, sore hingga selepas maghrib menyibukkan diri di Masjidil Harom, dan selepas Isya saya balik ke rumah dan menyibukkan diri bersama Isteri tercinta. Saya ingin sekali bisa menjadi imam di Masjidil Harom, atau minimal saya beradzan sekali di waktu shubuh di saat musim haji dengan jamaah 3 juta manusia, kenapa ? karena pahala muadzin = pahala orang yang sholat, lumayan bila 3 juta manusia sholat shubuh berjamaah yang mana pahala sholat shubuh berjamaah adalah bagaikan sholat semalam suntuk, berarti kalo 3 juta orang shalat berjamaah semua kecuali yang wanitanya, ya kira jutaan malam suntuk x 100 ribu ( keutamaan sholat di masjidil harom) saya sholat malam...mmm....besarnya pahala...Subhanallaah...
            Lalu saya juga ingin tinggal di Baitul Maqdis, saya ingin shalat di masjidil Aqsa, karena shalat di sana adalah 500 kali shalat lebih utama dibanding masjid lain kecuali tadi, masjidil harom dan masjid nabawi, dan di dalam hadits lain dijelaskan kalo kita sholat di Masjidil Aqsa maka akan mendapat pahala diampuni dosa2nya bagaikan bayi yang terlahir dari perut ibunya. Wah besar pahalanya ya...Subhanallaah......
            Mungkin di Baitul Maqdis saya akan melihat tempat-tempat bersejarah , saya insyaAllah akan membantu saudara muslimin yang masih terjajah di sana, dan semoga saya mati syahid...
            Lalu selanjutnya saya belum tahu mahu ke mana lagi...tapi yang jelas saya saya ingin pergi ke Surga Firdaus......
            Sekian kawan cerita2 saya... kalau cerita antum bagaimana.......
Wallaahua’lam bis shawab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar